Apa Itu Asam Lambung? Bedanya Gerd, Maag dan Asam Lambung

Apa Itu Asam Lambung? Bedanya Gerd, Maag dan Asam Lambung
Asam Lambung | Foto : Media Belajar 

Media Belajar - Asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan penyakit pencernaan yang terjadi akibat otot-otot esofagus bagian bawah yang lemah sehingga tidak dapat menutup. Dalam kondisi normal, otot-otot tersebut seharusnya segera menutup saat makanan dari esofagus sudah masuk ke lambung.

Rongga esofagus yang tetap terbuka ini menyebabkan asam lambung naik dan menimbulkan rasa panas di dada. Gejala asam lambung lainnya adalah mual, muntah, sesak napas, sendawa berlebihan, dan rasa asam di mulut.

Penyakit asam lambung ini dapat Anda atasi dengan menerapkan pola hidup sehat. Di antaranya adalah makan tepat waktu, tidur teratur, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Anda juga perlu lebih memerhatikan konsumsi makanan dan minuman.

Bedanya Gerd, Maag dan Asam Lambung 


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hindari minuman yang bersifat asam, minuman berkarbonasi, dan minuman yang mengandung kafein, karena dapat memicu peningkatan asam lambung. Lalu, apa Bedanya Gerd, Maag dan Asam Lambung? berikut ini penjelasannya:

Perbedaan Gerd, Gastritis, dan Asam Lambung terletak pada sumber masalah dan gejala yang muncul. Asam lambung merupakan zat yang diproduksi oleh lambung untuk mencerna makanan. GERD merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan yang terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan menjadi lemah.

Sedangkan gastritis merupakan kondisi kesehatan yang menggambarkan berbagai gangguan lambung yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas seperti nyeri ulu hati seperti terbakar, kembung, mual, muntah.

Ketiga kondisi kesehatan tersebut memiliki perbedaan yang jelas dari segi gejala, penyebab, dan pengobatannya. Asam lambung yang berlebihan biasanya dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan tertentu, sedangkan GERD yang lebih serius memerlukan penanganan yang lebih spesifik karena gastritis mungkin memerlukan penanganan untuk mencegah perubahan kondisi kesehatan yang lebih parah.

Penyebab dan Gejala GERD dan Maag 


GERD dan maag sering kali diartikan sebagai penyakit yang sama. Padahal, penyebab dan gejala keduanya berbeda. Meski sama-sama memiliki gejala sakit perut dan mual, maag terjadi akibat adanya peradangan pada dinding lambung sedangkan GERD merupakan kondisi peningkatan asam lambung.

Daripada Maag, GERD ini biasanya lebih umum terjadi dan kebanyakan penderita GERD ini tidak menderita penyakit maag. Akan tetapi, sebagian orang yang memiliki maag umumnya pernah mengalami GERD, karena asam lambung yang meningkat terkadang dapat menjadi penyebab maag.

Perbedaan utama gejala GERD dan tukak lambung atau tukak lambung adalah GERD menyerang kerongkongan, sedangkan tukak biasanya terjadi di lambung atau usus. GERD ditandai dengan gejala khas berupa rasa panas di ulu hati yang diikuti dengan rasa mual dan muntah. Sedangkan maag ditandai dengan gejala seperti:

  • Mengalami rasa panas di bagian atas usus, tulang dada, dan daerah pusar

  • Menimbulkan rasa tidak nyaman setelah makan selama sekitar dua hingga tiga jam

  • Nyeri sering terjadi pada malam hari

  • Gejala maag dapat diredakan dengan mengonsumsi obat, setelah makan, atau minum

  • Terdapat darah pada tinja atau saat muntah.

Tips menjaga kesehatan lambung


Mengonsumsi obat-obatan seperti antasida atau golongan proto pump mungkin dapat menjadi solusi saat penderitanya mengalami kekambuhan. Namun, jika dikonsumsi secara berkala, dikhawatirkan akan memicu reborn effect, efek balik yang lebih tinggi dibanding kondisi sebelum mengonsumsi.

Oleh karena itu, penderita GERD dan asam lambung sebaiknya mencegah kekambuhan. Dengan mengatur pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan lambung sangat dianjurkan. Setiap hari dapat dilakukan melalui pola hidup yang baik, makan teratur.

Dan menghindari konsumsi obat-obatan yang dapat merangsang produksi asam berlebih atau yang mengeluarkan cairan pelindung lambung, yaitu cairan mukus. Selain itu, seorang Profesor menyarankan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan lambung:

Pertama, atur waktu makan dan waktu tidur. Misalnya dengan tidak makan selama dua jam sebelum tidur. Makanan yang belum tercerna berpotensi untuk naik kembali ke atas. Sebab saat tidur, tidak ada pengaruh gravitasi yang membawa makanan untuk mengosongkan lambung ke usus halus. Nantinya, makanan yang ada di lambung kembali ke atas. Sebab, posisi tenggorokan dan lambung saat tidur menjadi sejajar.

Kedua, hindari pakaian yang terlalu ketat. Dengan tidak mengenakan pakaian ketat, tekanan pada lambung akan berkurang. Makanan di lambung tidak naik kembali dan lebih mudah dicerna karena tekanan di lambung tidak terlalu tinggi. 

Ketiga, anjurkan buang air besar (BAB) secara teratur setiap hari. Mengosongkan usus besar akan mengurangi tekanan di daerah hilir. Ia menambahkan, jika ketiga hal tersebut tidak mengurangi keluhan di lambung, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.

Demikian penjelasan tentang Apa Itu Asam Lambung? Bedanya Gerd, Maag dan Asam Lambung seperti yang dilansir slot semoga bermanfaat, terimakasih.